Laman

Rabu, 26 Oktober 2011

Gara-gara banyak makan "COKLAT" ....Aku kena "KISTA COKLAT"

Gara-gara makan coklat bisa menderita kista coklat? waduhhhh itu teori dari mana ya. Tapi semuanya ingin tahu kan...apa itu kista coklat. 

Kista coklat atau di istilah medis sering juga dikaitkan dengan endometriosis dimana merupakan jaringan endometrium yang terdapat diluar kavum uteri (rahim) seperti di organ-organ genetalia interna, kandung kencing, usus, paru-paru, dan bisa juga berada di otak dan dimata.

ini dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron sehingga pada sebagian wanita akan merasakan rangsangan nyeri yang sangat, karena darah haid tidak dapat keluar melalui jalan yang semestinya pada liang vagina.

Endometriosis sering diderita oleh wanita di usia reproduksi. bila ditemukan endometriosis pada wanita menopause, menunjukan bahwa selain estrogen, androgen dan kortikosteroid juga berperan dalam pertumbuhan endometriosis.

Penyebab secara pasti endometriosis sampai saat ini belum diketahui secara pasti, karena tidak ada satu teoripun yang bisa menjelaskan mengapa jaringan endometrium bisa sampai berada diluar rahim. Namun ada satu teori yang bisa dijelaskan, dimana biasanya darah haid keluar dari rahim melalui vagina, namun kadang-kadang darah haid mengalir dari rahim le saluran tuba dan mengadakan implantasi pada permukaan peritoneum ini sering disebut dengan "teori regurgitasi". Dan masih banyak lagi teori yang bermunculan.

Gejala yang khas dari penyakit ini ditandai dengan nyeri saat sebelum haid, selama haid, atau bisa juga terjadi nyeri setelah haid, jika ada tanda tanda tersebut maka bisa kita curigai adanya suatu endometriosis.

Bagaimana cara kita untuk mengetahui adanya suatu endometriosis, selain dengan mempergunakan "laparaskopi", bisa juga dilakukan dengan pengujian menggunakan hormonal (analog GnRH) sekali saja, apakah keluhan menghilang, berkurang atau sama saja ketika dilakukan pengujian dengan hormonal.

Jika keluhan nya menghilang, kemungkinan wanita tersebut menderita endometriosis, dan sebaiknya bisa dilanjutkan pengobatan selama 5 bulan lagi.

Terapy pada wanita dengan endometriosis bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu pembedahan dan dilanjutkan dengan pengobatan secara hormonal. Tehnik pembedahan disini lebih akurat bila dilakukan dengan "laparaskopi", namun demikian tidak serta merta sarang endometriosis bisa diangkat, hal ini dikarenakan tidak terjangkau oleh alat tersebut.  Namun, bisa diberikan pengobatan hormonal begitu selesai tindakan laparaskopi, dan disesuaikan dengan derajat dari endometriosisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar