Laman

Senin, 12 Desember 2011

AKURASI ANTARA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) DAN USG TRANSVAGINAL DALAM DIAGNOSIS, PEMETAAN DAN PENGUKURAN MIOMA UTERI

Dengan adanya era baru mengenai invasi minimal dalam pengobatan mioma menyebabkan evaluasi yang tepat terhadap posisi, ukuran dan jumlah mioma sebagai isu yang sangat penting dan sangat berhubungan. Pemetaan yang tepat dari mioma penting untuk dipertimbangkan dalam terapi embolisasi mioma, pengobatan dengan analog gonadotropin releasing hormone (GnRH) atau pengangkatan selektif sebagian dari mioma. Jumlah dan lokasi mioma dan ukurannya menentukan tingkat kesulitan operasi dan mempengaruhi angka kegagalan. Evaluasi preoperatif yang tepat sangat diperlukan untuk memfasilitasi pilihan pendekatan yang optimal, apakah dengan laparaskopik, histereskopik atau abdominal. 1
Ultrasonografi transvaginal, sebagai teknik pencitraan tradisional, telah memberikan hasil visualisasi dari uterus dan adnexa yang lebih baik daripada ultrasonografi abdominal. Penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi mioma submukosa dan kegunaannya dalam memonitor mioma yang mendapat terapi analog gonadotropin releasing hormone (GnRH). Sedangkan Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik pencitraan modern dengan kemampuan diagnostik tinggi terhadap pencitraan mioma. Dan telah disarankan sebagai metode terpilih untuk evaluasi mioma secara tepat.2 . Bagaimanapun MRI adalah teknik yang mahal, sehingga kepentingan penggunaannya  terutama pada  situasi yang sangat terbatas, apabila mioma tidak dapat jelas tergambar dengan ultrasonografi transvaginal.
DAFTAR PUSTAKA   

  1. Dueholm M, Lundorf E, Hansen SE, et al, Accuracy of magnetic resonance imaging and transvaginal ultrasonography in the diagnosis, mapping, and measurement of uterine myomas, Am J Obstet Gynecol 186:409-15, 2002
  2. Weeks AD, Duffy SRG, Walker JJ, Uterine ultrasonographic changes with gonadoptropin-releasing hormone agonists, Am J Obstet Gynecol 180:8-13, 1999.
  3. Mas Soetomo Joedosepoetro, Sutoto, Tumor jinak pada alat-alat genital, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2000, 338-346
  4. Hillard Paula J. Adams, Benign disease of the female reproductive tract, Berek & Novak’s Gynecology, Fourteen edition, 2007, 469-470
  5. American College of Obstetrics and Gynecologist, Leimyoma of Uteri, Practice Bulletin No. 13, Februari 2000 cit. Cunningham et al., William Obstetric, 22nd ed, 2005, 581

Tidak ada komentar:

Posting Komentar