Perubahan pada Lendir Rahim menjadi salah satu petunjuk untuk menentukan kapan ovulasi akan segera terjadi. Mukus servix merupakan sekresi alami dari kelenjar serviks yang berfungsi untuk melembabkan dan melindungi mulut rahim.
Perubahan ini biasanya selalu berhubungan dengan fase siklus menstruasi. Seperti pada fungsi organ reproduksi, perubahan kadar hormonal akan menyebabkan perubahan pada mukus servix. Dimana ketika siklus menstruasi sedang berlangsung, ovarium akan meningkatkan jumlah estrogen. Estrogen ini tidak hanya akan mempengaruhi lendir servix, juga akan mempengaruhi perubahan pada serviks untuk kemungkinan terjadinya konsepsi (pembuahan).
Terdapat empat perubahan dasar pada mukus servix setiap bulannya. Dan kemungkinan memerlukan adaptasi bagi seorang wanita terhadap perubahan yang ada. Menentukan pola perubahan menstruasi yang terjadi, maka yang terbaik adalah dengan melakukan pencatatan terhadap warna, konsistensi, jumlah dan kelicinannya.
Pada hari pertama setelah menstruasi, biasanya akan ada sedikit atau bahkan tidak ada mukus serviks. Jika pada saat pemeriksaan vulva kering, ini menunjukan kurangnya lendir serviks dan menandakan bahwa konsepsi tidak terjadi pada saat ini, terbentuknya mukus servix terjadi sebelum ovulasi. Dimana mukus ini kental, lengket dan berwarna putih atau krem.
Ketika melakukan pengujian dengan mempergunakan jari tangan, maka lendir akan mudah pecah saat jari anda memisahkannya.
Seperti ketika ovulasi sedang berlangsung,maka lendir serviks akan tanpak lebih gelap warnanya dan jumlahnya akan meningkat sepuluh kali lipat. Pada saat ini kemungkinan bisa terjadi kehamilan. Mukus yang subur bisa terjadi pada saat ovulasi. Mukus nya bisa tipis, elastis dan bening atau putih pucat seperti putih telur. Karena kemiripannya maka disebut sebagai lendir putih telur . Volume lendir akan terus meningkat sampai saat terjadinya ovulasi sampai mencapai puncaknya ketika terjadinya pembuahan.Mukus pada saat ini biasanya kental dan bisa ditarik beberapa sentimeter antara ibu jari dan telunjuk sebelum lendir tersebut putus.
Berbeda pada tahap yang lain, mukus yang berwarna seperti putih telur pada saat ovulasi akan menyediakan lingkungan yang optimal bagi sperma. Mukus Ini teraba lendir yang licin dan elastis, perubahan ini memungkinkan sperma untuk menuju rahim lebih mudah. Dan juga sperma dapat hidup selama dua sampai tiga hari didalam mukus ini sambil menunggu saat telur dibuahi.
Perubahan mukus yang terjadi sangat drastis ketika terjadi pasca-ovulasi, dimana jumlah menurun dan menjadi lengket. Lendir ini tidak licin seperti lendir sebelumnya. Vulva menjadi kering lagi dan kemungkinan terjadinya kehamilan pada saat ini sangat rendah.
Ketika kita menyadari dan mengetahui siklus haid yang berlangsung pada diri sendiri, maka akan lebih mudah mengidentifikasi berbagai perubahan pada lendir rahim. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lendir serviks berubah, sehingga bisa menyulitkan kita untuk memahami siklus. Apabila anda mengandalkan pencatatan lendir leher rahim sebagai petunjuk untuk menentukan waktu terbaik untuk hamil, maka disarankan untuk tidak menggunakan douche, pelumas, maupun spermisida.
Hal-hal lain yang perlu kita pertimbangkan sebelum mulai mengandalkan lendir leher rahim sebagai indikator adalah apabila sedang mengkonsumsi obat termasuk antihistamin dan diuretik, obat kesuburan Clomid, antibiotik, obat batuk, obat penenang, antibiotik, dan vitamin karena obat tersebut akan membuat indikator lendir rahim menjadi sulit diprediksi
Infeksi vagina, penyakit menular seksual, obesitas, menyusui, dan pil KB dapat mengubah sifat dari lendir serviks. Apabila salah satu faktor diatas dialami oleh anda, dan anda ingin hamil, maka disarankan untuk melakukukan konsultasi dengan dokter anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar