Banyak sekali yang sering bertanya, bagaimana cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan?. Kadang hampir semua anak yang dilahirkan perempuan atau laki-laki, jadinya  keinginan besar untuk mendapatkan jenis kelamin bayi yang di inginkan. Ada yang menempuh jalan berobat ke dokter ahli sampai berobat alternatif dalam hal ini dukun kampung. Tapi walaupun demikian laki-laki perermpuan sama saja. Kata-kata itu sering kita  dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi  kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa  mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak  yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? 
Setiap kali ejakulasi, laki-laki normal mengeluarkan sperma 2  sampai 5 semprotan. Dalam durasi tersebut, sperma yang dihasilkan sekitar 2  sampai 5 cc. Sperma yang normal tiap cc mengandung 60 – 200 juta spermatozoa.  Jadi setiap seorang laki-laki mengalami ejakulasi, 120 sampai 1 milyar sperma  telah dikeluarkan dari tubuhnya.
Seperti yang kita tahu, dalam sperma terdapat dua gen.  Androsperma yang juga disebut gen Y dan Gynosperma yang bisa kita sebut sebagai  gen X. Gen Y adalah gen yang memungkinkan kita seorang ibu mengandung anak  perempuan, sedangkan gen X adalah sebaliknya. Jika suami dan istri sama-sama  dominan gen X nya maka kemungkinan besar, keduanya akan mempunyai anak  perempuan. Tapi jika sang ayah dominan gen Y dan sang ibu gen X maka kemungkinan  besar anak yang dilahirkan adalah laki-laki. 
Cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang  perempuan:
Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang    perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 05.
Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang    perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 27.
Rumus: ((tanggal setiap bulannya) – (tanggal setiap    bulannya))/2 = n;
kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang    perempuan = masa ovulasi atau puncak masa suburnya seorang perempuan
penerapan:
(27 – 05)/2 = 11; 05 + 11 = 16 – setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi
Jika Ingin Anak Laki-laki. 
Jika Anda adalah pasangan yang  ingin menginginkan bayi laki-laki, ada tips-tips dari hasil sebuah penelitian  yang bisa Anda lakukan. Pertama, sebaiknya Anda melakukan hubungan intim pada  saat atau sehari sebelum ovulasi. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari  indung telur dalam rahim perempuan.
Cara berikutnya adalah membasahi vagina dengan satu liter air  yang terlebih dahulu telah dicampur dengan 2 (dua) sendok soda kue. Selain itu  mengkonsumsi seafood dan daging juga sangat membantu dalam proses ini. Dan yang  paling penting dari rangkaian usaha di atas adalah, sang suami harus  mengeluarkan sperma sedekat mungkin dengan mulut rahim. Hal ini diharapkan  mempercepat Gynosperma melakukan perjalanannya membuahi sel telur.
Jika Ingin Anak Perempuan. 
Jika Anda adalah pasangan yang  menginginkan anak perempuan, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Pertma  tengok jadwal hubungan intim Anda. Lakukan hubungan intim 2 hari sampai 3 hari  sebelum masa ovulasi. Langkah selanjutnya, sebelum berhubungan badan, sang istri  bisa membasuh vagina dengan satu liter air yang dicampur dengan satu sendok air  cuka.
Larutan ini tidak membahayakan. Larutan asam dalam air cuka  bermanfaat untuk melumpuhkan Androsperma yang berperan besar membentuk gen  laki-laki. Selain itu sebaiknya sang calon ayah mengeluarkan sperma tidak  seperti cara di atas, melainkan agak mengambil jarak dengan mulut rahim. Cara  ini memungkinkan untuk mendapatkan bayi perempuan. Mengkomsumsi makanan yang  mengandung asam seperti yoghurt, buah dengan rasa asam, sayur segar dan  kacang-kacangan juga membantu proses.
Tapi sekali lagi jangan lupa, manusia berusaha Alloh jua  yang punya rencana.
JANGAN melupakan sarapan bagi yang ingin segera punya  momongan laki-laki. Ini bisa sama penting dengan melakukan posisi  tertentu dalam berhubungan seks. Penelitian yang dilakukan di University  of Missouri menunjukkan, perempuan yang rajin sarapan saat hamil muda  lebih berpeluang melahirkan bayi laki-laki. Meski perbedaannya tidak  terlalu besar, hanya sekitar 5 persen namun cukup berarti bagi yang  sangat menginginkan anak laki-laki.
Faktor yang membedakan antara perempuan yang sarapan dengan yang sering melewatkannya adalah asupan kalori. Dokter Cheryl Rosenfeld, sang penliti menjelaskan, semakin tinggi asupan kalori saat hamil muda membuat embrio cenderung tumbuh menjadi laki-laki. Perempuan yang sedang hamil muda juga harus memperhatikan kesehatannya terkait dengan asupan kalori tersebut. Jika kalori terlalu tinggi, justru memicu kegemukan dan berbagai masalah kesehatan.
Dalam laporannya di jurnal Proceedings of the National Academy of Scienses, dr Rosenfeld mengungkapkan, diet tinggi kalori membuat ibu hamil cenderung melahirkan bayi laki-laki. Sebaliknya dengan diet rendah kalori peluang melahirkan anak prempuan lebih besar. Menurut Dr Rosenfeld, diet tinggi kalori sebenarnya berperan dalam membentuk daya tahan pada janin saat berada di dalam kandungan. Janin perempuan cederung lebih kuat bertahan meski asupan kalorinya lebih rendah. Sedangkan janin laki-laki lebih banyak yang mati dalam kondisi kekurangan kalori.
Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan kecenderungan di banyak negara, yakni kelahiran bayi laki-laki cenderung menurun. Dikhawatirkan akan memicu ketidakseimbangan gender karena ibu hamil banyak yang tidak sarapan. Seperti dilaporkan Indiavision, dr Rosenfeld menduga, bisa jadi salah satu pemicunya adalah kesibukan manusia modern yang terlalu tinggi sehingga sering melewatkan sarapan
Faktor yang membedakan antara perempuan yang sarapan dengan yang sering melewatkannya adalah asupan kalori. Dokter Cheryl Rosenfeld, sang penliti menjelaskan, semakin tinggi asupan kalori saat hamil muda membuat embrio cenderung tumbuh menjadi laki-laki. Perempuan yang sedang hamil muda juga harus memperhatikan kesehatannya terkait dengan asupan kalori tersebut. Jika kalori terlalu tinggi, justru memicu kegemukan dan berbagai masalah kesehatan.
Dalam laporannya di jurnal Proceedings of the National Academy of Scienses, dr Rosenfeld mengungkapkan, diet tinggi kalori membuat ibu hamil cenderung melahirkan bayi laki-laki. Sebaliknya dengan diet rendah kalori peluang melahirkan anak prempuan lebih besar. Menurut Dr Rosenfeld, diet tinggi kalori sebenarnya berperan dalam membentuk daya tahan pada janin saat berada di dalam kandungan. Janin perempuan cederung lebih kuat bertahan meski asupan kalorinya lebih rendah. Sedangkan janin laki-laki lebih banyak yang mati dalam kondisi kekurangan kalori.
Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan kecenderungan di banyak negara, yakni kelahiran bayi laki-laki cenderung menurun. Dikhawatirkan akan memicu ketidakseimbangan gender karena ibu hamil banyak yang tidak sarapan. Seperti dilaporkan Indiavision, dr Rosenfeld menduga, bisa jadi salah satu pemicunya adalah kesibukan manusia modern yang terlalu tinggi sehingga sering melewatkan sarapan

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar