Laman

Minggu, 13 November 2011

ENDOMETRIOSIS

endometriosis merupakan penyakit jinak yang idefenisikan adanya  kelenjar dan struma endometriosis diluar kavum uteri  dan biasanya berhubungan dengan nyeri dan infertilitas. kelenjear endometriosis ektopik  viasanya berlokasi di pelvis tapi dapat juga menyebar keseluruh tubuh. penyekit ini memiliki tanda dan gejala yang sangat luas cakupannya, dan juga mengenai prognosis dan rekurensi dan sering sering ditemukan dipraktek sehari-hari. mengenai pathology dan riwayat alamiah dari endometriosis sangat sulit untuk diketahui secara pasti, tetapi dengan investigasi secara metode molekuler terhadapa penyakit ini dan dapat dijadikan sebagai pendekatan pada diagnosis dan terapy.

 Epidemiology dari endometriosis

Secara keseluruhan belum diketahui secara pasti prevalensi penyakit ini, yang utama adalah dengan tehknik operasi dapat secara langsung dapat menegakkan diagnosis dan secara umum tidak bisa ditampilkan pada wanita yang tidak mempunyai gejala dan tanda.
prevalensi asymtomatik pada kasus ini  berkisar antara 1-7% pada wanita yang dilakukan eletif sterilisasi, 12-32% pada wanita usia reproduksi dengan keluhan nyeri, 9-50% pada wanita infertil, dan rata-rata 50% wanita belasan tahun dengan nyeri pelvis kronis atau disebuy dysmenorhea. secara keseluruhan endometriosis pada usia reproduksi berkisar antara 3-10%.
rata-rata usia yang menyerang pada kasus ini anatar 25-35 tahun. endometriosis jarang terjadi pada kasus anak diusia prepubertas (premenarche) tapi bisa di identifikasi setengah atau lebih dari wanita dibawah 20 tahun mengeluh nyeri panggul kronis dan nyeri pada saat koistus (behubungan sex).

Patogenesis Endometriosis

tahun 1800an secara klasik penyakit ini ditandai  adanya lesi endometriosis di peritoneum, kemudian tahun 1921 Jhon Sampson menggambarkan penyakit ini dengan adanya perforasi perdarahan pada kista ovarium yang disebutnya sebagai kista coklat. beberapa macam mekanisme terjadinya penyakit ini antara lain teori mengenai retrograde menstruasi dan implantasi, ceolomic metaplasia, transplantasi secara langsung dan vaskular diseminasi. tidak ada satu mekanisme pun yang dapat menjelaskan secara detail mengenai penyakit ini.

Teori retrograde menstruasi dan implantasi mengatakan bahwa jaringan endometriosis ditransportasi pada saat menstruasi melalui tuba falopi kedalam kavum peritoneum dimana jaringan tersebut berimplantasi pada pemukaan organ pelvis.

beberapa bukti yang bisa dijadikan pegangan dan mendukung terjadinya teori implantasi dan termasuk dalam mekanisme primer  terhadap patogenesis endometriosis.

  • Ketika dilakukan laparaskopi elama mentruasi, darah yang berada pada peritoneum dapat diobservasi bahwa sekitar 75-90% berasal dari wanita dengan tuba falopi yang paten.
  • Jaringan endometriosis akan menyebar  dari cairan di kavum peritoneum selama menstruasi dan sel tersebut dapat tumbuh dan dapat berpenetrasi pada permukaan mesothelial pada peritoneum
  • endometriosis prevalensinya lebih sering pada wanita dengan anomali obstruksi mulerian dibandingkan dengan wanita dengan malformasi yang tidak mengalami sumbatan pada saluran menstruasi
  • insidensi endometriosis meningkat pada wanita dengan menarche pada usia dini, siklus menstruasi yang pendek atau menoraghia
  • endometriosis diobservasi lebih sering pada organ pelvis, permukaan ovarium, anterior dan posterior cul de sac dan pada ligament sacrouterina, posterior uterus, dan bagian permukaan posterior dari ligamentum latum.
meskipun teory mengenai implantasi ini meyakinkan, teori ceolomic metaplasia juga menawarkan alternatif penjelasan  terhadap beberapa observasi penelitian yang diliakukan.  teory metaplasia coelomic  mengatakan bahwa endometriosis merupakan hasil perubahan metaplasia secara spontan  kedalam sel mesothelial  yang berasal dari epitelium coelemic (berlokasi di peritoneum  dan pleura) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar