Pada sebuiah studi di Rural Nepal, menunjukkan pelayanan prenatal, intrapartum dan postpartum yang jelek pada wanita yang melahirkan dirumah, diungkapkan supplement dengan asam folat-iron dapat mengurangi 40 % risiko perdarahan intrapartum.Mekanisme zat besi dapat menurunkan perdarahan intrapartum belum dimengerti, tetapi anemia berat dihubungkan dengan hilangnya kontraksi uterus. Penyebab utama perdarahan postpartum termasuk atonia uteri, retensi plasenta dan trauma. DI Rural Nepal risiko tinggi anemia defisiensi besi menurun signifikan dengan pemberian supplement besi. Data sebelumnya menunjukkan bahwa supplement asam folat – besi dan multipel mikronutrient meningkatkan berat lahir tetpai juga dapat meningkatkan risiko bayi besar. Saat ini idak ada kombinasi supplement yang menyebabkan morbiditas pada neonatal, namun supplement multiple mikronutrient signifikan meningkatkan risiko lahir asfiksia. Analisi yang ada menunjukkan peningkatan 28 % pada persalinan patofisiologis oleh karena supplement multiple mikronutrient selama prenatal juga meningkatkan risiko bayi besar. Kombinasi supplement yang mengandung besi dengan atau tanpa zinc ataumikronutrient lain berhubungan signifikan dengan berkurangnya gejala sepsis pada nifas. Sebelumnya supplement vitamin A dan zinc menunjukkan berkurangnya demam. Defisiensi besi dan mikronutrient lain berperan penting dalam mengurangi sepsis pada nifas belum diketahui. Suplement multiple mikronutrient signifikan mengurangi risiko KPD preterm. Antioksidan termasuk vitamin E dan C dalam supplement berperan penting dalam KPD preterm adalah berhubungan dengan stress oksidatif dan menghancurkan radikal bebas. Penggunaan multivitamin dapat mengurangi risiko kelahiran preterm sebelum 34 minggu dan mengurangi risiko SGA atau KMK (<precentil 5).
Penggunaan multivitamin tidak berefek dalam mengurangi kasus berat dari kelahiran preterm atau SGA Karena faktor diet dan gaya hidup tidak dapat diukur juga diet intake folat. Hubungan Penggunaan multivitamin periconceptional dengan ukuran tubuh, dapat mengurangi risiko SGA /KMK (<percentile 5)hanya pada wanita non obese. Penggunaan multivitamin dilaporkan terutama pada wanita yang berpendidikan, penghasilan yang tinggi dan promosi kesehatn yang baik dibanding dengan yang tidak menggunakan multivitamin. Ini adalah factor yang berhubungan dengan risiko berkurangnya komplikasi kehamilan. RCT pada supplement multivitamin dapan mengurangi risiko penyakit kronik dan komplikasi kehamilan. Penggunaan multivitamin prenatal selama kehamilan dan konsentrasi asam folet, zinc, vitamin C dan E berhubungan dengan risiko kelahiran preterm. Satu study case control berhububgan dengan dengan kadar viramin B6 dan B 12 pada preconceptional serum maternal yaitu mengurangi 50-60 % risiko kelahiran preterm. Studi lain menggambarkan wanita yang menggunakan multivitamin pada periode periconceptional (1-3 bulan setelah conception) dapat mnengurangi risiko kelahiran preterm (< 37 minggu )sebanyak 60 %, pada penelitian ini tidak tergantung pada etnic/ras dan merokok. Penggunaan multivitamin pada 3 bulan terakhir kehamilan dan pada periconceprional tidak bermakna besar dengan kelahiran preterm .. Sebuah systematic review dari intervensi nutrisi selama prenatal di Negara berkembang untuk mencegah atau untuk pengobatan gangguan pertumbuhan janin menghasilkan hasil yang kurang jelas.
Penggunaan multivitamin tidak berefek dalam mengurangi kasus berat dari kelahiran preterm atau SGA Karena faktor diet dan gaya hidup tidak dapat diukur juga diet intake folat. Hubungan Penggunaan multivitamin periconceptional dengan ukuran tubuh, dapat mengurangi risiko SGA /KMK (<percentile 5)hanya pada wanita non obese. Penggunaan multivitamin dilaporkan terutama pada wanita yang berpendidikan, penghasilan yang tinggi dan promosi kesehatn yang baik dibanding dengan yang tidak menggunakan multivitamin. Ini adalah factor yang berhubungan dengan risiko berkurangnya komplikasi kehamilan. RCT pada supplement multivitamin dapan mengurangi risiko penyakit kronik dan komplikasi kehamilan. Penggunaan multivitamin prenatal selama kehamilan dan konsentrasi asam folet, zinc, vitamin C dan E berhubungan dengan risiko kelahiran preterm. Satu study case control berhububgan dengan dengan kadar viramin B6 dan B 12 pada preconceptional serum maternal yaitu mengurangi 50-60 % risiko kelahiran preterm. Studi lain menggambarkan wanita yang menggunakan multivitamin pada periode periconceptional (1-3 bulan setelah conception) dapat mnengurangi risiko kelahiran preterm (< 37 minggu )sebanyak 60 %, pada penelitian ini tidak tergantung pada etnic/ras dan merokok. Penggunaan multivitamin pada 3 bulan terakhir kehamilan dan pada periconceprional tidak bermakna besar dengan kelahiran preterm .. Sebuah systematic review dari intervensi nutrisi selama prenatal di Negara berkembang untuk mencegah atau untuk pengobatan gangguan pertumbuhan janin menghasilkan hasil yang kurang jelas.
Dari review ini disimpulakn bahwa peranan multivitamin periconceptional adalah tujuan primer. Bagaimanapun juga mekanisme penggunaan multivitamin pada kelahiran preterm dan SGA tidak dapat dijelaskan.satu yang pasti adalah plasentasi. Plasentasi yang abnormal dan kegagalan remodeling dari perfusi pembuluh darah maternal berhubungan dengan kelahiran preterm dan IUGR tanpa preeclampsia. Penggunaan multivitamin pada periode periconceptinal dapat mengurangi risiko preeclampsia, komplikasi kehamilan yang berhubungan dengan plasentasi yang jelek. Plasentasi adalah karakteristik dari remodeling vaskuler, stress oksidative, inflamasi , semuanya mungkin berhubungan dengan status nutrisi. Faktanya semua nutrisi pada prenatal multivitamin di hipotesis kan untuk proses plasentasi Yang normal. Folat dan vitamin B 12 adalah link pada placental vascular bed, tetapi nutrisi lainnya seperti vitamin C, vitamin E, dan vitamin D , besi dan zinc sama pentingnya. Hubungan yang kuat antara infeksi intrauterine kelahiran preterm, sangat mungkin suplementasi mikronutrient dapat memperbaiki status nutritional pada waktu implantasi yang mana berperan penting. Pada penelitian ini consistent bahwa BMI yang tinggi dapat mengurangi atau eliminasi atau sebagai effect protective, baik multivitamin atau suplement tunggal pada preeclampsia, berat lahir, kelahiran preterm dan neural tube defect. Berat badan yang rendah juga sebagaifaktor faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan janin. Status nutritional sebelum konsepsi atau awal kehamilan berperan penting pada pertumbuhan dan pematangan janin. Pada penelitian penggunaan multivitamin yang berhubungan dengan solution plasenta, dilaporkan 36.4% pada group solution plasenta dan 44% pada group yang tidak solutio plasenta. Menunjukkan bahwa penggunaan asam folat atau supplement multivitamin selama kahmilan, lebih tinggi pada yang group yang tidak terjadi solution plsenta. penggunaan asam folat atau supplement multivitamin selama kahmilan,signifikan lebih rendah kejadian solution plasenta dibanding dengan yang tidak menggunakan supplement, dan Solutio plasenta terjadi terutama pada kehamilan preterm (< 37 minggu kehamilan). Berkurangnya risiko solutio plasenta pada penggunaan supplement asam folat sesuai dengan sabuah meta-analysis dan laporan lain yang menunjikkan bahwa defisiensi folat maternal dan peningkatan homosystein plasma berhubungan dengan peningkatan risiko solution plasenta . Pada studi ini hubungan antara penggunaan supplement multivitamin dan solution plasenta sangat kuat pada wanita yang menggunakan suplament asam folat dan multivitamin (OR=0.68), diikuti multivitamin saja (OR=0.72) dan asam fokat saja (OR=0.81). Penelitian sebelumnya menggambarkan konsentrasi vitamin A, B6, B12, dan E lebih rendah pada wanita dengan solution plasenta
IV. KESIMPULAN
Status nutrisi sebelum konsepsi atau pada awal kehamilan berperan penting dalam pertumbuhan dan maturitas janin. Pengurangan secara dramatik perdarahan intrapartum pada penggunaan supplement asam folat –besi saat prenatal dan zinc serta mikronutrient lain dalam menurunkan risiko sepsis puerperal. Penggunaan asam folat dan multivitamin selama kehamilan adalah lebih rendah terjadinya solution plasenta dibanding dengan yang tidak menggunakan. Penggunaan asam folat dan multivitamin lebih protektif pada solution plasenta preterm dibanding pada solution plasenta aterm.
TABLE 2. Odds ratios, with 95% confidence intervals, for placental abruption among 280,127 singleton deliveries in the Medical Birth Registry of Norway, 1999–2004, according to maternal vitamin supplement use
|
* Refers to folic acid and/or multivitamin supplement use.
Excluded were 1,984 births (1,968 nonabruptions and 16 abruptions) because data on gestational age were missing.
OR, odds ratio; CI, confidence interval.
Calculated by using simple logistic regression models.
¶ Calculated by using generalized estimating equations for logistic regression models, adjusted for maternal age, marital status, parity, smoking, pregestational diabetes, and chronic hypertension.
TABLE 3. Odds ratios, with 95% confidence intervals, for placental abruption among 280,127 singleton deliveries in the Medical Birth Registry of Norway, 1999–2004, according to combinations of maternal folic acid and multivitamin supplement use
|
* Refers to use before or any time during pregnancy.
Excluded were 1,984 births (1,968 nonabruptions and 16 abruptions) because data on gestational age were missing.
OR, odds ratio; CI, confidence interval.
Calculated by using simple logistic regression models.
¶ Calculated by using generalized estimating equations for logistic regression models, adjusted for maternal age, marital status, parity, smoking, pregestational diabetes, and chronic hypertension.
# Reference category.
** p for trend (chi-square test in simple models and z test in generalized estimating equations models).
TABLE 4. Characteristics of women with and without data on vitamin use for those with or without abruption for singleton births recorded in the Medical Birth Registry of Norway, 1999–2004
|
* Information on maternal age was missing for 3 nonabruptions.
Information on marital status was missing for 6,786 nonabruptions and 31 abruptions.
Information on parity was missing for 119 nonabruptions and 3 abruptions.
Information on smoking habits was missing for 46,177 nonabruptions and 257 abruptions.
TABLE 1. Maternal characteristics by periconceptional multivitamin use, Pregnancy Exposures and Preeclampsia Prevention Study, 1997–2001
|
* Chi-squared or t test.
TABLE 2. Association between periconceptional multivitamin use and the risk of small for gestational age, Pregnancy Exposures and Preeclampsia Prevention Study, 1997–2001
|
* Main model adjusted for smoking, education, parity, gestational age at interview, and body mass index.
Maternal age, race, marital status, and household density were added to the main model.
Moderate or vigorous physical activity and greater than 30 hours of television watching per week were added to the main model.
Gestational age at delivery, transient hypertension, and family history of preeclampsia were added to the main model.
¶ Sensitivity analysis was performed on the main model adjusted for smoking, education, parity, gestational age at interview, and body mass index.
SD, standard deviation.
TABLE 3. Association between periconceptional multivitamin use and the risk of moderate and early preterm delivery, Pregnancy Exposures and Preeclampsia Prevention Study, 1997–2001
|
* Main model adjusted for race, age, education, gestational age at interview, and household density.
Marital status and body mass index were added to the main model.
Smoking, moderate physical activity, and greater than 30 hours of television watching per week were added to the main model.
Parity, preeclampsia, transient hypertension, and family history of preeclampsia were added to the main model.
¶ Sensitivity analysis was performed on the main model adjusted for race, education, gestational age at interview, and household density.
References
Tidak ada komentar:
Posting Komentar